
Di dunia ini segala sesuatu diciptakan berpasang-pasangan oleh Tuhan Yang Maha
Kuasa. Ada siang ada malam. Ada mentari ada juga rembulan. Adanya panas karena ada
kebalikannya yang kita sebut dengan dingin. Begitu juga dengan kita manusia, Sang Pencipta
telah menggariskan bahwa kita diciptakan berpasangan yaitu laki-laki dan perempuan. Pastinya
terdapat perbedaan di antara laki-laki dan perempuan. Perbedaan itu meliputi hampir setiap
aspek kehidupan, baik yang tampak seperti penampilan, kekuatan fisik, dan pola tingkah laku,
maupun yang tak kasat mata seperti peran di masyarakat, kesempatan karir, dan tanggungjawab
di keluarga. Tidak jarang perbedaan-perbedaan itu membuat kaum hawa merasa didiskriminasi
dan dibatasi geraknya, tidak seperti laki-laki yang lebih memiliki ‘power’ dan lebih leluasa
mengatur hidupnya sendiri. Perbedaan yang sifatnya kodrati mungkin tidak akan banyak
dipertanyakan, tapi tidak dengan perbedaan yang sifatnya ‘buatan manusia,’ yang kadang
memancing perdebatan. Sebenarnya apakah yang mendasari perbedaan-perbedaan tersebut?
Lalu apakah memang perempuan selalu ditempatkan lebih rendah dari laki-laki?
Di beberapa bagian, anatomi dan fungsi tubuh laki-laki dan perempuan memang
berbeda, sesuai dengan kodrat dan peran masing-masing. Perbedaan itu ada tentunya bukan
tanpa alasan. Selalu ada makna dalam segala ciptaan Tuhan Yang Maha Bijaksana, akan tetapi
kita sebagai manusia kadang tidak menyadarinya. Seperti yang kita telah ketahui bahwa salah
satu organ tubuh yang paling penting bagi manusia yaitu otak. Otak laki-laki dan perempuan –
sejauh yang kita ketahui bentuk dan fungsinya sama – ternyata memiliki beberapa perbedaan
yang signifikan. Gregory L. Jantz Ph.D, seorang pakar psikologi sekaligus pendiri dari The
Center for Counseling and Health Resources di Edmonds, Washington Amerika Serikat,
menyebutkan setidaknya ada tiga perbedaan yang terdapat pada otak laki-laki dan perempuan.
Tiga perbedaan itu meliputi kemampuan multi-tasking, kecenderungan menggerakan badan,
dan kepekaan perasaan (Jantz, 2014).
Dalam beberapa hal, kemampuan otak perempuan ternyata lebih unggul dibandingkan
dengan otak laki-laki. Keunggulan pertama yang dimiliki yaitu perempuan lebih mampu untuk
melakukan multi-tasking. Istilah multi-tasking sendiri diartikan sebagai kemampuan untuk
melakukan lebih dari satu pekerjaan dalam satu waktu dan dapat beralih dari satu pekerkaan
ke pekerjaan lain secara cepat dengan hasil yang maksimal, tanpa mengesampingkan salah
satunya. Menurut para ahli, perempuan lebih dapat diandalkan untuk melakukan multi-tasking
dibandingkan dengan laki-laki yang cenderung hanya bisa fokus pada satu kegiatan pada satu
waktu. Keunggulan yang dimiliki oleh kaum hawa ini sangat diperlukan untuk pengelolaan
rumah tangga. Seorang ibu rumah tangga sering dihadapkan dengan keadaan dimana pekerjaan
rumah masih banyak yang belum terselesaikan sedangkan waktu yang tersedia untuk
menyelesaikannya sangat terbatas. Misalnya cucian menumpuk sedangkan lantai belum disapu
dan suami serta anak belum sarapan. Keadaan ini tentunya mengharuskan ibu rumah tangga
untuk menyelesaikan ketiganya secara hampir bersamaan. Yang dapat melakukannya dengan
baik hanyalah perempuan dengan kemampuan multi-taskingnya, bukan laki-laki. Namun hal
ini bukan berarti seorang perempuan hanya boleh mengurus rumah saja tanpa berkarir dan
mengembangkan diri. Jika anda sebagai perempuan ingin mencari kegiatan lain atau ikut
membantu perekonomian keluarga, maka pekerjaan seperti juru masak (koki) atau
berwirausaha membuat produk kue mungkin cocok untuk anda, karena kedua pekerjaan itu
juga membutuhkan kemampuan multi-tasking yang baik.
Perbedaan kedua antara laki-laki dan perempuan yaitu laki-laki secara psikologis
cenderung selalu menginginkan tubuhnya untuk aktif bergerak, sedangkan otak perempuan
lebih mampu untuk mengendalikan keinginan tersebut sehingga perempuan bisa diam di satu
tempat tanpa berpindah-pindah dalam waktu yang lama. Hal ini berkaitan dengan kemampuan
untuk menjaga dan merawat. Seorang perempuan, terutama yang sudah memiliki anak yang
masih balita, harus selalu memperhatikan aktivitas yang dilakukan oleh anaknya. Sebagai
seorang ibu, ia harus menjaga dan menjauhkan si buah hati dari berbagai hal yang tidak
diinginkan. Oleh karena itu ia tidak boleh sibuk sendiri ketika sedang menjaga anak. Ia tidak
boleh berpindah tempat jauh dari sang anak dan harus selalu menemani segala aktivitasnya.
Kegiatan menjaga anak akan lebih efektif jika dilakukan oleh orang yang sabar dan tidak terlalu
suka aktif bergerak atau menyibukkan diri dengan kegiatan pribadi. ‘Tugas’ ini lebih cocok
dilakukan oleh seorang perempuan.
Keunggulan ketiga yang dianugerahkan oleh Tuhan kepada perempuan yaitu kepekaan
emosional. Struktur otak perempuan membuat pemiliknya lebih tertarik dan peka pada hal-hal
yang berkaitan dengan perasaan. Kelebihan ini sangat dibutuhkan oleh perempuan yang
notabene berperan sabagai pengasuh anak, penghibur hati suami, dan warga masyarakat yang
sering berinteraksi dengan banyak warga lain. Perempuan lebih tanggap apabila anaknya
mengalami masalah emosional dan memerlukan bimbingan dari orang tua. Begitu juga dengan
kondisi dimana sang suami mengalami stress karena pekerjaan, sosok istri akan peka dengan
kondisinya dan berusaha mengembalikan semangat pada diri suami. Selain itu, kegiatan seharihari
yang mengharuskan seorang ibu rumah tangga berkomunikasi dengan banyak orang di
luar rumah terutama tetangga juga memerlukan kepekaan emosional yang baik. Dengan begitu,
hubungan sosial antara keluarganya dengan warga yang lain dapat terjalin dengan baik. Dan
bila anda tergolong perempuan yang ingin aktif berkontribusi untuk masyarakat, anda dapat
mengikuti berbagai kegiatan sosial kemasyarakatan untuk membantu menanggulangi berbagai
masalah sosial yang ada di sekitar tempat tinggal anda. Kegiatan-kegiatan itu juga memerlukan
kepekaan emosional yang baik.
Demikianlah beberapa keunggulan yang dimiliki oleh perempuan dibandingkan dengan
laki-laki secara psikologis. Mungkin masih banyak hal lain tentang otak perempuan yang
belum terungkap dan membutuhkan penelitian lebih jauh. Tuhan menciptakan perempuan
dengan segala kelebihannya sesuai dengan tugas yang harus mereka emban. Menjadi
perempuan yang tidak jauh dari rumah bukan berarti menjadi perempuan yang pasif dan tidak
berkualitas. Sosok perempuan, dimanapun keberadaannya dan apapun pekerjaannya, tetaplah
makhluk Tuhan yang luar biasa yang menjadi penghias dan penyeimbang di segala sisi
kehidupan manusia. Selamat Hari Perempuan Internasional.
Penulis adalah mahasiswa IAIN Syekh Nurjati Cirebon dan pengurus komunitas Generasi Baru
Indonesia (GenBI) Cirebon.