Artikel Mahasiswa TBI Kenapa Harus Perempuan?

By Rifky Anggari

Di dunia ini segala sesuatu diciptakan berpasang-pasangan oleh Tuhan Yang Maha

Kuasa. Ada siang ada malam. Ada mentari ada juga rembulan. Adanya panas karena ada

kebalikannya yang kita sebut dengan dingin. Begitu juga dengan kita manusia, Sang Pencipta

telah menggariskan bahwa kita diciptakan berpasangan yaitu laki-laki dan perempuan. Pastinya

terdapat perbedaan di antara laki-laki dan perempuan. Perbedaan itu meliputi hampir setiap

aspek kehidupan, baik yang tampak seperti penampilan, kekuatan fisik, dan pola tingkah laku,

maupun yang tak kasat mata seperti peran di masyarakat, kesempatan karir, dan tanggungjawab

di keluarga. Tidak jarang perbedaan-perbedaan itu membuat kaum hawa merasa didiskriminasi

dan dibatasi geraknya, tidak seperti laki-laki yang lebih memiliki ‘power’ dan lebih leluasa

mengatur hidupnya sendiri. Perbedaan yang sifatnya kodrati mungkin tidak akan banyak

dipertanyakan, tapi tidak dengan perbedaan yang sifatnya ‘buatan manusia,’ yang kadang

memancing perdebatan. Sebenarnya apakah yang mendasari perbedaan-perbedaan tersebut?

Lalu apakah memang perempuan selalu ditempatkan lebih rendah dari laki-laki?

Di beberapa bagian, anatomi dan fungsi tubuh laki-laki dan perempuan memang

berbeda, sesuai dengan kodrat dan peran masing-masing. Perbedaan itu ada tentunya bukan

tanpa alasan. Selalu ada makna dalam segala ciptaan Tuhan Yang Maha Bijaksana, akan tetapi

kita sebagai manusia kadang tidak menyadarinya. Seperti yang kita telah ketahui bahwa salah

satu organ tubuh yang paling penting bagi manusia yaitu otak. Otak laki-laki dan perempuan –

sejauh yang kita ketahui bentuk dan fungsinya sama – ternyata memiliki beberapa perbedaan

yang signifikan. Gregory L. Jantz Ph.D, seorang pakar psikologi sekaligus pendiri dari The

Center for Counseling and Health Resources di Edmonds, Washington Amerika Serikat,

menyebutkan setidaknya ada tiga perbedaan yang terdapat pada otak laki-laki dan perempuan.

Tiga perbedaan itu meliputi kemampuan multi-tasking, kecenderungan menggerakan badan,

dan kepekaan perasaan (Jantz, 2014).

Dalam beberapa hal, kemampuan otak perempuan ternyata lebih unggul dibandingkan

dengan otak laki-laki. Keunggulan pertama yang dimiliki yaitu perempuan lebih mampu untuk

melakukan multi-tasking. Istilah multi-tasking sendiri diartikan sebagai kemampuan untuk

melakukan lebih dari satu pekerjaan dalam satu waktu dan dapat beralih dari satu pekerkaan

ke pekerjaan lain secara cepat dengan hasil yang maksimal, tanpa mengesampingkan salah

satunya. Menurut para ahli, perempuan lebih dapat diandalkan untuk melakukan multi-tasking

dibandingkan dengan laki-laki yang cenderung hanya bisa fokus pada satu kegiatan pada satu

waktu. Keunggulan yang dimiliki oleh kaum hawa ini sangat diperlukan untuk pengelolaan

rumah tangga. Seorang ibu rumah tangga sering dihadapkan dengan keadaan dimana pekerjaan

rumah masih banyak yang belum terselesaikan sedangkan waktu yang tersedia untuk

menyelesaikannya sangat terbatas. Misalnya cucian menumpuk sedangkan lantai belum disapu

dan suami serta anak belum sarapan. Keadaan ini tentunya mengharuskan ibu rumah tangga

untuk menyelesaikan ketiganya secara hampir bersamaan. Yang dapat melakukannya dengan

baik hanyalah perempuan dengan kemampuan multi-taskingnya, bukan laki-laki. Namun hal

ini bukan berarti seorang perempuan hanya boleh mengurus rumah saja tanpa berkarir dan

mengembangkan diri. Jika anda sebagai perempuan ingin mencari kegiatan lain atau ikut

membantu perekonomian keluarga, maka pekerjaan seperti juru masak (koki) atau

berwirausaha membuat produk kue mungkin cocok untuk anda, karena kedua pekerjaan itu

juga membutuhkan kemampuan multi-tasking yang baik.

Perbedaan kedua antara laki-laki dan perempuan yaitu laki-laki secara psikologis

cenderung selalu menginginkan tubuhnya untuk aktif bergerak, sedangkan otak perempuan

lebih mampu untuk mengendalikan keinginan tersebut sehingga perempuan bisa diam di satu

tempat tanpa berpindah-pindah dalam waktu yang lama. Hal ini berkaitan dengan kemampuan

untuk menjaga dan merawat. Seorang perempuan, terutama yang sudah memiliki anak yang

masih balita, harus selalu memperhatikan aktivitas yang dilakukan oleh anaknya. Sebagai

seorang ibu, ia harus menjaga dan menjauhkan si buah hati dari berbagai hal yang tidak

diinginkan. Oleh karena itu ia tidak boleh sibuk sendiri ketika sedang menjaga anak. Ia tidak

boleh berpindah tempat jauh dari sang anak dan harus selalu menemani segala aktivitasnya.

Kegiatan menjaga anak akan lebih efektif jika dilakukan oleh orang yang sabar dan tidak terlalu

suka aktif bergerak atau menyibukkan diri dengan kegiatan pribadi. ‘Tugas’ ini lebih cocok

dilakukan oleh seorang perempuan.

Keunggulan ketiga yang dianugerahkan oleh Tuhan kepada perempuan yaitu kepekaan

emosional. Struktur otak perempuan membuat pemiliknya lebih tertarik dan peka pada hal-hal

yang berkaitan dengan perasaan. Kelebihan ini sangat dibutuhkan oleh perempuan yang

notabene berperan sabagai pengasuh anak, penghibur hati suami, dan warga masyarakat yang

sering berinteraksi dengan banyak warga lain. Perempuan lebih tanggap apabila anaknya

mengalami masalah emosional dan memerlukan bimbingan dari orang tua. Begitu juga dengan

kondisi dimana sang suami mengalami stress karena pekerjaan, sosok istri akan peka dengan

kondisinya dan berusaha mengembalikan semangat pada diri suami. Selain itu, kegiatan seharihari

yang mengharuskan seorang ibu rumah tangga berkomunikasi dengan banyak orang di

luar rumah terutama tetangga juga memerlukan kepekaan emosional yang baik. Dengan begitu,

hubungan sosial antara keluarganya dengan warga yang lain dapat terjalin dengan baik. Dan

bila anda tergolong perempuan yang ingin aktif berkontribusi untuk masyarakat, anda dapat

mengikuti berbagai kegiatan sosial kemasyarakatan untuk membantu menanggulangi berbagai

masalah sosial yang ada di sekitar tempat tinggal anda. Kegiatan-kegiatan itu juga memerlukan

kepekaan emosional yang baik.

Demikianlah beberapa keunggulan yang dimiliki oleh perempuan dibandingkan dengan

laki-laki secara psikologis. Mungkin masih banyak hal lain tentang otak perempuan yang

belum terungkap dan membutuhkan penelitian lebih jauh. Tuhan menciptakan perempuan

dengan segala kelebihannya sesuai dengan tugas yang harus mereka emban. Menjadi

perempuan yang tidak jauh dari rumah bukan berarti menjadi perempuan yang pasif dan tidak

berkualitas. Sosok perempuan, dimanapun keberadaannya dan apapun pekerjaannya, tetaplah

makhluk Tuhan yang luar biasa yang menjadi penghias dan penyeimbang di segala sisi

kehidupan manusia. Selamat Hari Perempuan Internasional.

Penulis adalah mahasiswa IAIN Syekh Nurjati Cirebon dan pengurus komunitas Generasi Baru

Indonesia (GenBI) Cirebon.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top