Di era digital saat ini, masihkah metode pengajaran konvensional mampu menjawab kebutuhan pembelajaran bahasa Inggris?
Inilah yang dibahas secara mendalam dalam English Language Teaching (ELT) Seminar dan Webinar 2025, yang diselenggarakan oleh English Language Teaching Department, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon, sebagai wadah refleksi dan inovasi bagi para guru, dosen, peneliti, dan praktisi pendidikan Bahasa Inggris di seluruh Indonesia.
Mengusung tema “What Beyond Methods of Teaching”, acara ini diselenggarakan secara hybrid, memadukan kehangatan tatap muka di auditorium Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon, dengan jangkauan luas melalui Zoom dan YouTube Live Streaming yang menyatukan ratusan peserta dari berbagai daerah.
Seminar ini menghadirkan Mr. Nizar Ibnus, M.Pd., seorang akademisi dan praktisi ELT yang membagikan pemikirannya tentang “A Pedagogy of Multiliteracies” dan mengenalkan kerangka kerja Learning by Design sebagai pendekatan baru dalam menjawab kebutuhan pendidikan abad ke-21. Dalam paparannya, multiliterasi tidak hanya dimaknai sebagai penguasaan bahasa, melainkan juga mencakup kemampuan memahami teks, simbol, media digital, serta konteks sosial-budaya yang beragam. Pembicara menekankan bahwa pembelajaran bahasa Inggris harus mampu melahirkan pembelajar yang tidak hanya komunikatif, tetapi juga kritis, adaptif, dan melek teknologi.
Salah satu bagian menarik dari seminar ini adalah pembahasan tentang penerapan Learning by Design dalam penulisan publikasi ilmiah. Strategi ini menekankan pembelajaran berbasis proses, dimulai dari menggali pengetahuan lama dan baru, membangun pemahaman konseptual, menganalisis struktur dan isi tulisan, hingga mengaplikasikannya dalam bentuk karya akademik yang layak terbit. Proses ini bukan sekadar mengajarkan menulis, tetapi juga membekali mahasiswa dengan literasi akademik, keterampilan digital, dan kesadaran kritis yang menjadi bekal penting dalam era global.
Seminar ini pun menjadi ruang diskusi yang hidup dan penuh antusiasme. Interaksi yang terjalin antara pemateri dan peserta, baik secara langsung maupun daring, memperlihatkan betapa besarnya ketertarikan terhadap pendekatan multiliterasi ini. Banyak peserta mendapatkan perspektif baru dan inspirasi untuk mendesain pembelajaran yang lebih relevan, kolaboratif, dan transformatif. ELT Seminar dan Webinar 2025 telah menjadi pijakan menuju pendidikan Bahasa Inggris yang lebih inklusif, reflektif, dan berpandangan jauh ke depan.
Gagasan-gagasan yang lahir dalam seminar ini diharapkan dapat terus bergema dan diwujudkan dalam praktik di ruang-ruang kelas seluruh Indonesia sebagai langkah nyata membangun generasi pembelajar yang siap menghadapi masa depan.